perekonomian bab.4
Nama : Helena Christy
Kelas : 1EB09
NPM : 23212372
Bab.4
Peta
Perekonomian
1.
Keadaan
Geografis Indonesia
Indonesia
terletak di antara 6º LU – 11º LS dan 95º BT – 141º BT, antara Lautan Pasifik
dan Lautan Hindia, antara benua Asia dan benua Australia, dan pada pertemuan
dua rangkaian pegunungan, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterranean. Indonesia
memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004), sekitar 6.000 di
antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan
cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari
setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu:
Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau
ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia.
Indonesia memiliki
lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif.
Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari
permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi
aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.
Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:
Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:
·
Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau
Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
·
Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
·
Kepulauan Maluku dan Irian.
Pada
zaman es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada bagian barat
Indonesia terdapat daratan Sunda yang terhubung ke benua Asia dan memungkinkan
fauna dan flora Asia berpindah ke bagian barat Indonesia. Di bagian timur
Indonesia, terdapat daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan
memungkinkan fauna dan flora Australia berpindah ke bagian timur Indonesia.
Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua
tersebut.
Karena
hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan
fauna yakni:
·
Daratan Indonesia Bagian Barat dengan
flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
·
Daratan Indonesia Bagian Tengah
(Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut.
·
Daratan Indonesia Bagian Timur dengan
flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.
Ketiga
bagian daratan tersebut dipisahkan oleh garis maya/imajiner yang dikenal
sebagai Garis Wallace-Weber, yaitu garis maya yang memisahkan Daratan Indonesia
Barat dengan daerah Wallacea (Indonesia Tengah), dan Garis Lyedekker, yaitu
garis maya yang memisahkan daerah Wallacea (Indonesia Tengah) dengan daerah
IndonesiaTimur.
Berdasarkan
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993, maka wilayah Indonesia dibagi
menjadi 2 kawasan pembangunan:
·
Kawasan Barat Indonesia. Terdiri dari
Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali.
·
Kawasan Timur Indonesia. Terdiri dari
Sulawesi, Maluku, Irian/Papua, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Karena
letaknya yang berada di garis Khatulistiwa dan berada di daerah tropika,
Indonesia pun memiliki iklim tropik basah karena adanya angin monsoon barat
serta angin monsoon timur. Indonesia pun tidak seperti negara – negara barat
yang mempunyai 4 musim. Di Indonesia, kita hanya mengenal 2 musim saja, yaitu
musim penghujan dan musim kemarau.
Dengan
kondisi ini menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat
spesifik sifatnya. Diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk
Indonesia untuk memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.
Selain
itu, Indonesia terkenal kaya akan Sumber Daya Alam yang melimpah serta terkenal
mempunyai daerah pertambangan yang berkualitas yang hasil dari
pertambangan itu sendiri pun sudah di ekspor ke berbagai negara di dunia.
Pertambangan di Indonesia yang sudah mendunia seperti pertambangan minyak, gas
alam, batubara, timah, tembaga, serta pertambangan yang lainnya.
Wilayah
Indonesia menempati yang sangat strategis, berada diantara dua benua dan dua
samudera dengan segala perkembangannya. Dengan letak strategis tersebut kita
dapat memanfaatkannya menjadi tempat singgah dan transaksi antar kedua benua
dan benua lainnya sehingga lalulintas ekonomi yang terjadi membawa dampak
positif bagi perekonomian Indonesia.
2. Mata Pencaharian
Mata
pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar masih berada di sektor pertanian
(agraris), peternakan, perikanan, dan lain sebagainya. Tapi faktanya, hampir 70% penduduk di
Indonesia memilih mata pencaharian pertanian. Pertanian dipilih karena letak
Indonesia yang sangat strategis untuk mata pencaharian pertanian yaitu luas
daratan yang mencapai sepertiga dari total keseluruhan yang dilewati oleh
barisan pegunungan – pegunungan dunia. Dan karena hal itu, Wilayah daratan
Indonesia menjadi subur. Itulah sebabnya banyak orang yang memilih pertanian
sebagai mata pencaharian utama, dan karena itu juga Indonesia disebut sebagai
negara agraris.
Kontribusi
sektorpertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) masih dominan, namun jika
dibanding sektor-sektor di luar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam
prosentase.
Komoditi
yang dihasilkan dari sektor pertanian relatif tidak memiliki nilai tambah yang
tinggi sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan dari
sektor lain (industri misalnya), dan hal ini harus segera ditindak lanjuti.
Ø Pertanian
Jenis-jenis pertanian :
·
Pertanian rakyat
Pertanian diselenggarakan oleh rakyat.
Hasil utama : padi, jagung, singkong, umbi-umbian, sayuran, dan buah-buahan.
·
Perkebunan
Pertanian diselenggarakan oleh negara
atau swasta. Menggunakan sistem pengolahan modern dengan produksi besar untuk
eksport.
Hasil utama: perkebunan teh, kopra,
kelapa sawit.
Secara garis besar, pertanian memberikan kontribusi yang penting bagi negara antara lain :
Secara garis besar, pertanian memberikan kontribusi yang penting bagi negara antara lain :
§ Penyedia
bahan pangan.
§ Penyedia
lapangan kerja.
§ Penyedia
bahan baku bagi industri.
§ Sumber
devisa dan penjaga kelestarian lingkungan (konservasi lahan, mencegah banjir, penyedia
udara yang sehat).
Pertanian
di Indonesia sangat memungkinkan karena didukung oleh keadaan alam Indonesia
yaitu iklim basah dan lembab serta kesuburan tanah.
Masalah dalam bidang pertanian :
Masalah dalam bidang pertanian :
§ Petani
di Indonesia pada umumnya merupakan petani yang kepemilikan lahannya kurang
dari ½ ha, karena itu petani di Indonesia miskin.
§ 41,5%
tenaga kerja pertanian merupakan anggota keluarga pengagguran.
§ Adanya
desakan kebutuhan banyak petani yang menggarap lahan marginal di lereng bukit
dan gunung sehingga menimbulkan terjadinya lahan kritis dan longsor.
Secara
geografi penyelenggaraan perikanan darat di kolam, sungai, danau sangat
potensial karena iklim Indonesia yang basah dan curah hujan yang banyak.
Ø Perikanan
Indonesia memiliki selat dan laut yang
berada di antara pulau-pulau yang kaya akan perikanan laut. Perikanan air payau
di tambak sangat mendukung karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Masalah
dalam perikanan Indonesia :
·
Petani ikan tidak memiliki modal yang cukup
untuk mengembangkan usaha perikanannya.
·
Timbulnya pencemaran air sungai, danau,
kolam oleh limbah industri dapat menimbulkan kerugian bagi petani ikan.
·
Kurangnya modal dalam kepemilikan
perahu, menyebabkan perahu nelayan banyak yang kurang layak.
·
Rendahnya pendapatan nelayan Indonesia
menyebabkan kehidupan nelayan menjadi miskin dan tinggal di tempat kumuh.
Ø Pertambangan
dan Kehutanan
Pertambangan adalah
rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penggalian, pengolahan,
pemanfaatan dan penjualan. Indonesia kekurangan tenaga ahli dalam bidang
pertambangan atau tidak adanya kesempatan tenaga ahli Indonesia menyebabkan
banyak usaha-usaha pertambangan dikontrak pengusaha asing.
Hutan adalah kesatuan
ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi oleh pepohonan. (UU RI No.41 tahun 1999).
Ø Perindustrian
dan Pariwisata
Dampak positif industri bagi penduduk
Indonesia :
·
Memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi.
·
Kemudahan dalam hal penyediaan infrastruktur.
·
Membuka lapangan pekerjaan baru.
·
Peningkatan pendapatan daerah melalui
pajak daerah.
Dampak
negatif industri bagi penduduk Indonesia :
·
Pencemaran dan kerusakan lingkungan
akibat polusi dan limbah.
·
Limbah industri akan memperburuk kondisi
lingkungan dan akan meningkatkan penyakit pada manusia.
·
Limbah industri juga dapat mematikan ikan
dan plankton dalam sungai.
Dampak
positif aktivitas pariwisata :
·
Dapat menumbuhkan lapangan pekerjaan
baru bagi penduduk Indonesia.
·
Dari segi sosial, pesatnya perkembangan
suatu industri pariwisata akan membawa pemahaman dan pengertian antar budaya
melalui interaksi pengunjung dan wisatawan
·
Meningkatkan devisa Negara
Dampak
negatif aktivitas pariwisata :
·
Pencemaran lingkungan.
·
Pembangunan fasilitas pariwisata
menyebabkan kerusakan alam yaitu meningkatnya potensi longsor dan banjir.
·
Dapat memberikan gangguan besar terhadap
flora dan fauna di sekitar pembangunan pariwisata tersebut.
Pengembangan
usaha industri, pariwisata, transportasi dan industri jasa sangat potensial dan
ekonomis bagi Indonesia karena didukung oleh SDA dengan jumlah penduduk yang
besar sebagai tenaga kerja.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber
daya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di
dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial
maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi
membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi
atau kemampuannya. Potensi manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan
kualitas.
Karakteristik
demografi merupakan aspek kuantitatif sumber daya manusia yang dapat digunakan
untuk menggambarkan jumlah dan pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk dan
komposisi penduduk. Karakteristik sosial dan ekonomi berhubungan dengan kualitas
(mutu) sumber daya manusia. Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh
suatu negara, sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang ada baik
secara fisik maupun mental.
Sumber
daya manusia menjadi aset tenaga kerja yang efektif untuk menciptakan
kesejahteraan. Kekayaan alam yang melimpah tidak akan mampu memberikan manfaat
yang besar bagi manusia apabila sumber daya manusia yang ada tidak mampu
mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia.
Banyak
sekali hal – hal yang terkait dengan sumber daya manusia, yaitu :
Ø Laju
Pertumbuhan Penduduk
Setiap tahunnya, laju
pertumbuhan penduduk sangat pesat. Meskipun sudah di galakkan program KB atau
Keluarga Berencana, tapi hanya berpengaruh sedikit saja pada laju pertumbuhan
penduduk. Banyak hal yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk tiap tahun
semakin pesat, yaitu :
·
Tingkat Kematian.
·
Tingkat Kelahiran.
·
Migrasi
Ø Penyebaran
Penduduk
Penyebaran
penduduk merupakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Contohnya seperti penduduk yang dari desa pindah ke kota karena alasan ingin
mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih layak.
Ø Angkatan
Kerja
Angkatan kerja adalah angkatan
yang penduduknya berusia 15 – 64 tahun yang merupakan usia produktif. Angkatan
kerja ini bisa dibagi ke dalam 4 golongan, yaitu :
·
Penduduk yang bekerja penuh adalah orang
– orang yang bekerja secara aktif dalam pekerjaannya.
·
Pengangguran tersamar adalah orang –
orang yang melakukan suatu pekerjaan yang dikerjakan juga oleh orang lain yang
jumlahnya berlebihan, sehingga pekerjaannya justru tidak maksimal.
·
Pengangguran terbuka
adalah orang – orang yang tidak memiliki pekerjaan, tetapi
sedang berusaha untuk mencarinya dan siap jika seandainya dipanggil untuk
bekerja.
·
Setengah menganggur adalah orang – orang
yang pekerjaannya tidak sesuai dengan keahliannya, dan tidak memberi kemampuan
maksimalnya dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Ø Sistem
Pendidikan
Di Indonesia,
pelaksanaan pendidikan berlandaskan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Jalur pendidikan itu sendiri pun dibagi menjadi
tiga, yaitu :
·
Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang
berurutan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga mencapai Perguruan Tinggi.
·
Pendidikan nonformal, yaitu pendidikan
yang lebih disesuaikan dengan keahlian yang bertujuan mengasah keahlian itu
sendiri sehingga bisa diperuntukan dan digunakan di dunia kerja dan di
masyarakat , seperti kursus bahasa Inggris, dll.
·
Pendidikan informal, yaitu
pendidikan yang diberikan lingkungan sekitar, seperti orangtua yang mengajarkan
tata krama dan etika kepada anaknya, dll.
4. Investasi
Dilihat
dari pengertiannya, investasi adalah penanaman modal, saham, atau sumber daya
lainnya, yang ditanamkan kepada orang / perusahaan yang lain, sehingga dapat
memperoleh keuntungan di waktu ke depannya. Investasi sangat berperan penting
dalam proses pembangunan di Indonesia. Tapi, dengan sulitnya dana investasi
yang akan diberikan oleh masyarakat, akhirnya Pemerintah pun harus menjalankan
upaya – upaya untuk mendapatkan investasi tanpa mengandalkan secara penuh
investasi dari masyarakat itu sendiri. Upaya – upaya tersebut adalah :
·
Pemerintah harus lebih mengembangkan ekspor
komoditi non migas, agar penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri pun
dapat meningkat.
·
Pemerintah harus mengupayakan agar
pinjaman luar negeri bisa memberikan syarat yang tidak berat, dan juga dipakai
untuk kegiatan investasi dengan prinsip prioritas.
·
Pemerintah harus membuat iklim investasi
di Indonesia menjadi aman serta menarik untuk penanam modal asing, sehingga
penanam modal asing pun akan semakin banyak berdatangan di Indonesia untuk
menanamkan modalnya.
·
Pemerintah harus lebih menggiatkan serta
menyempurnakan sistem perkreditan serta siste perpajakan yang ada di Indonesia,
khususnya kredit untuk golongan ekonomi kebawah.
Investasi
dapat dilakukan oleh semua pihak, baik masyarakat secara individu, sebagai
kegiatan bisnis ataupun sosial, maupun oleh pemerintah sebagai penyelenggara
negara. Dalam hal ini pemerintah harus berperan aktif untuk mengembangkan,
mengatur dan mengawasi investasi nasional untuk mencapai tujuan bernegara yaitu
menyejahterakan seluruh rakyatnya.
Untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi 7 – 7,7 % pada tahun 2012, hingga 12,1 % pada
tahun 2014, dibutuhkan investasi sebesar Rp. 10.000 triliun selama 5 tahun
kedepan. Karena itu diperlukan satu kerja keras dari pemerintah dan masyarakat
untuk bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memasarkan peluang
yang ada kepada calon Investor. Selama ini dana investasi asing sebagian besar
masuk ke pasar modal, tapi jika pemerintah bisa meyakinkan investor untuk
menanamkan modalnya di sektor lain, tentunya ini sangatlah menguntungkan.
Selama
tahun 2004-2009 sektor yang paling banyak menyerap investasi adalah Sektor
Sekunder , yaitu industri dan manufaktur. Dan sebagian besar alokasi tersebut
terserap di Pulau Jawa. Sehingga masih banyak sekali ketimpangan yang ada
didaerah- daerah yang lain, terutama Indonesia timur, padahal jika dilihat,
potensi didaerah – daerah tersebut sangat banyak, sebut saja daerah Muara enim,
yang menyimpan potensi kekayaan alam berupa panas bumi (energi geotermal),
bahkan merupakan penghasil no. 2 terbesar di dunia setelah Amerika Serikat
dengan potensi 40 % dari potensi panas bumi dunia.
Langkah
pemerintah untuk memfokuskan pada daerah- daerah Indonesia timur atau di luar
jawa sangatlah tepat. Karena begitu banyak kekayaan alam yang belum kita kelola
dengan maksimal. Adapun rencana alokasi investasi yang difokuskan pemerintah
antara lain dibidang:
·
Infrastruktur sebesar Rp. 1.500 Triliun
untuk pembangunan pembangkit listrik 15.000 megawatt, pembangunan dan
perbaikan jalan 20.000 Km, perluasan pelabuhan utama dan yang terintegrasi
dengan wilayah KEK.
·
Investasi di Panas bumi, pembangunan
PLTP.
·
Manufaktur dan Industri.
Tugas
pemerintah yang berikutnya yang tidak kalah penting adalah menciptakan iklim
ekonomi yang kondusif, salah satunya adalah memperbaiki peraturan-peraturan
yang ada yang selama ini dikeluhkan oleh para calon Investor, terutama investor
asing yaitu :
·
Ketersediaan lahan yang jelas.
·
Kepastian prospek usaha.
·
Undang – undang kepemilikan yang jelas /
kepastian hukum.
·
Peraturan keimigrasian yang jelas.
·
Birokrasi yang mudah dan transparan.
·
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah
dukungan dari pemerintah dan masyarakat.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar