Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan
Nama : Helena Christy
Kelas : 1EB09
NPM : 23212372
*Tugas 2
1.
Pengertian Perusahaan
Perusahaan Adalah suatu unit kegiatan yang
terorganisir dalam melakukan kegiatan produksi,distribusi barang atau jasa
kepada masyarakat untuk memenihi kebutuhan masyarakat itu sendiri juga agar
memperoleh laba bagi perusahaan itu sendiri. Perusahaan juga di definisikan yaitu suatu tempat
untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan
karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus
melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah
‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.
Jenis-Jenis Perusahaan
Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi
untuk menghasilkan laba yaitu :
a) Perusahaan Manufaktur (Manufacturing)
Mengubah input dasar menjadi produk yang dijual
kepada masing-masing pelanggan.
b) Perusahaan Dagang (Merchandising)
Menjual produk kepada pelanggan tanpa mengubah
bentuk barang dan jasanya.
c) Perusahaan Jasa (Service)
Menghasilkan jasa untuk pelanggan.
Jenis-Jenis Organisasi Perusahaan
Umumnya, terdapat empat bentuk perusahaan yang
berbeda, yakni :
a) Perusahaan Perseorangan dimiliki oleh
perorangan
b) Persekutuan (partnership) dimiliki dua atau
lebih individu
c) Korporasi (corporation) dibentuk sebagai suatu
badan hukum terpisah
d) Perusahaan dengan Kewajiban Terbatas (Limited
Liability Corporation)
Dari definisi tentang
perusahaan tersebut dapatlah dilihat adanya lima unsur yang penting, yaitu :
1)
Organisasi
Organisasi sebagai
suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis, dalam arti dapat
menyesuaikan diri kepada perubahan, pada hakekatnya merupakan sebuah bentuk
yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan yang sudah
diperhitungkan.
2)
Produksi
Secara luas
usaha-usaha produksi ini dapat digolongkan kedalam :
·
Produksi Langsung
Produksi langsung
merupakan usaha-usaha untuk menghasilkan atau mendapatkan barang secara
langsung, ini meliputi :
o
Produksi Primer
(Ekstraktif).
o
Produksi Sekunder.
·
Kegiatan Yang Membantu
Produksi Langsung
Selain
produksi langsung, terdapat kegiatan lain yang membantunya, disebut produksi
tersier. Ini meliputi: Perdagangan (Perdagangan Besar, Perdagangan Kecil,
Impor, dan Ekspor) dan kegiatan-kegiatan lain seperti Distribusi, Perbankan,
Perasuransian, Penelitian Pasar dan Periklanan.
·
Produksi Tidak
Langsung
Produksi tidak
langsung ini tidak menaikkan nilai penggunaan ataupun tindak langsung dari
alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi perusahaan.
3)
Menggunakan Dan Mengkordinir
Sumber-sumber Ekonomi/Faktor-faktor Produksi.
Pada pokoknya
sumber-sumber ekonomi (juga disebut faktor-faktor produksi) yang digunakan oleh
perusahaan dapat dikelompokkan kedalam : Manusia, Uang, Material, dan Metode.
Sumber-sumber ekonomi,
disebut juga input atau faktor-faktor produksi.
Semua kegiatan yang
ada dalam perusahaan ditujukan untuk membuat barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat, dan mendistribusikannya dengan cepat serta efisien
agar memperoleh laba. Laba akan didapatkan apabila perusahaan membuat barang
dan jasa yang sesuai dengan selera masyarakat untuk memuaskan kebutuhannya.
Jadi tugas perusahaan adalah melayani kepentingan masyarakat. Semakin baik
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat akan semakin besar pula laba yang
mungkin dapat diperolehnya.
4)
Kebutuhan
Di sini
pengertian kebutuhan akan barang dan jasa. Sebuah perusahaan tidak akan dapat
memenuhi sebuah kebutuhan manusia, melainkan hanya sebagian saja. Sedang
sebagian yang lain dipenuhi oleh perusahaan yang lain pula.
5)
Cara Yang Menguntungkan
Cara yang
menguntungkan bagi sebuah perusahaan belum tentu sama baiknya bagi perusahaan
yang lain, sebab cara yang ditempuhnya berbeda-beda. Perbedaan ini terletak
pada :
o
Bidang Operasi.
o
Alat Produksi.
o
Tujuan Perusahaan :
Keuntunga Maksimal, Kesejahteraan Anggota, Kesejahteraan Masyarakat.
2.
Tempat Kedudukan dan Letak
Perusahaan
Apa yang di maksud tempat kedudukan serta letak
perusahaan?
Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan, yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing, disamping waktu harus berpacu, juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan, yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing, disamping waktu harus berpacu, juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
Dalam pendirian perusahaan harus menyesuaikan pula
dengan letak perusahaan tersebut akan didirikan, harus memperhitungkan untung
dan ruginya. Ada 4 (empat) jenis letak perusahaan :
1) Letak Perusahaan yang Terikat Pada Alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia. Misalkan, usaha pertanian dan pertambangan.
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia. Misalkan, usaha pertanian dan pertambangan.
2) Letak
Perusahaan Berdasarkan Sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi itu. Misalkan kerjainan batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam Kraton di kedua kota itu.
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi itu. Misalkan kerjainan batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam Kraton di kedua kota itu.
3) Letak
Perusahaan yang Ditetapkan oleh Pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan harus menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat di sekitar lokasi itu tidak merasa terganggu karena adanya perusahaan tersebut. Misalnya, pabrik senjata/amunisi, peternakan babi, dan pabrik obat-obatan.
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan harus menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat di sekitar lokasi itu tidak merasa terganggu karena adanya perusahaan tersebut. Misalnya, pabrik senjata/amunisi, peternakan babi, dan pabrik obat-obatan.
4) Letak Perusahaan yang Dipengaruhi oleh Faktor-faktor
Ekonomi
Jenis perusahaan ini bersifat industri. Di sini ada bebarapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan letak perusahaan :
Jenis perusahaan ini bersifat industri. Di sini ada bebarapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan letak perusahaan :
Ø
Dekat dengan bahan baku
Contoh : pabrik gula, pabrik semen
Contoh : pabrik gula, pabrik semen
Ø
Dekat dengan pasar
Di sini perusahaan sedekat mungkin dengan pasar atau konsumen.
Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi.
Di sini perusahaan sedekat mungkin dengan pasar atau konsumen.
Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi.
Ø
Dekat dengan pemasuk tenaga kerja
Bagi perusahaan yang banyak membutuhkan tenaga kerja bukan ahli, cenderung memperhatikan
agar dekat dengan tenaga kerja tersebut.
Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang gula.
Ø
Dekat dengan penyedia sumber
tenaga/energi
Contoh : pabrik peleburan bijih besi, aluminium dan baja.
Contoh : pabrik peleburan bijih besi, aluminium dan baja.
Ø
I k l i m
Suatu perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan pengaturan suhu udara
yang tertentu.
Contoh : pabrik the, pemintalan kapas, industri jamur.
Ø
Ongkos Transport
Misalkan pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya transportasi. Apabila
jalan-jalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah baik, maka
diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi rendah.
Ø
Besarnya suplai modal
Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, cenderung akan
memilih tempat dimana penananman modal cukup besar disertai tingkat bunga yang
cukup rendah.
3. Perusahaan dan Lembaga Sosial
Apa
kaitannya perusahaan dengan lembaga sossial?
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa
bagi masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan maximal tapi juga
mempunyai tujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan upaya
pengabdian kepada masyarakat. Jadi, perusahaan bisa dikatakan lembaga sosial
karena membantu menyejahterakan masyarakat dengan cara membuka lapangan
pekerjaan, sehingga taraf hidup masyarakat pun sedikit terbantu. Dan juga di
definisikan Perusahaan dan Lembaga
Sosial Perusahaana adalah suatu unit yang melakukan kegiatan penyediaan barang
atau pelayanan jasa bukan hanya sekedar mencari keuntungan namun juga bertujuan
untuk memebuka kesempatan kerja dalam pengabdiannya kepada masyarakat.
Setiap pendirian perusahaan pastilah memiliki tujuan yang ingin dicapai berikut
tujuan pendirian perusahaan ada 2 yaitu:
ü
Tujuan Ekonomis
Tujuan Ekonomis berkenaan dengan upaya
perusahaan berupaya menciptakan laba, menciptakan pelanggan/konsumen, dan
menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian pada kebutuhan
masyarakat dalam hal produk yang diinginkan, kualitas, harga, kuantitas, waktu
pelayanan, kegunaan produk, dan sebagainya.
ü
Tujuan Sosial
Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, faktor-faktor
produksi, maupun masyarakat luas. Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk
mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan
konsumen ataupun pelanggan.
Perusahaan Sebagai Suatu Sistem adalah gabungan dari unit unit
yang saling keterkaitan dalam satu wadah dengan satu tujuan tertentu. Sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang
saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan
kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai
tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung
jawab sosial.
Sistem
perusahaan
§
dari pemilik modal
melakukan pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
§
Kepada lembaga peneliti
membantu pendanaan.
§
Kepada pekerja membayar
gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
§
Kepada konsumen
menyediakan B&J yang bagus.
§
Kepada pemerintah
membayar pajak.
Sifat Sistem Perusahaan
§
Kompleks.
§
Sebagai suatu kesatuan /
unit.
§
Sifatnya beragam.
§
.Saling tergantung.
§
Dinamis.
Fungsi-fungsi Perusahaan
§
Fungsi operasi Pembelian
dan produksi :
pemasaran,
keuangan, personalia, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasi
dan komunikasi, pelayanan umum.
§
Fungsi manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
Ciri – ciri umum perusahaan :
§
Operatif
§
Koordinatif
§
Regular.
§
Dinamis
§
Formal
§
Pelayanan Bersyarat
Fungsi-fungsi
perusahaan
Ada dua fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan lancer, terkoordinir, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan:
Ada dua fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan lancer, terkoordinir, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan:
a. Fungsi Operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama
perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasi dan
komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi operasi penunjang.
b. Fungsi Manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian. Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya
dengan lancar, terkoordinasi, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan.
Ciri-ciri perusahaan mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan
mudah dikendali.
Ciri-ciri umumnya :
§ Operatif: adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan
dengan kegiatan produksi, penyedia/distribusi barang dan jasa.
§ Koordinatif: diperlukan koordinasi semua pihak agar
saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
§ Regular: untuk mencapai kesinambungan perusahaan
diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak
maju.
§ Dinamis:
lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri
terhadap perubahan.
§ Formal: tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah
memenuhi persyaratan pendirian
§ Lokasi: perusahaan didirikan pada suatu tempat
tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
§ Pelayanan Bersyarat: keberhasilan perusahaan
tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis
jelas.
4. Berbagai macam Lingkungan Perusahaan dan pengaruhnya
terhadap perusahaan
Lingkungan perusahaan adalah keseluruhan dari faktor-faktor
ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Lingkungan
secara luas adalah mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu,
perusahaan dan masyarakat.
Macam-macam lingkungan perusahaan dan adakah pengaruhnya
terhadap perusahaan?
1.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
a. Lingkungan eksternal makro, adalah
lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
Contoh :
Ø Keadaan alam: SDA, lingkungan.
Ø Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan
sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada
menciptakan.
§ Hukum
§ Perekonomian
§ Pendidikan dan kebudayaan
§ Sosial dan budaya
§ Kependudukan
§ Hubungan internasional.
b. Lingkungan eksternal mikro, adalah
lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
Contoh :
Ø Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan
operasi perusahaan.
Ø Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang
berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
Ø Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses
kerja, peralatan metode, dll.
Ø Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan
perusahaan.
2.
Lingkungan Internal
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
Ø Tenaga kerja.
Ø Peralatan dan mesin.
Ø Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana).
Ø Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan.
Ø Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan
pengambilan keputusan.
3.
Faktor Lingkungan.
Lingkungan perekonomianyang erat berhubungan dengan pasar dimana diadakan penjualan dan pembelian barang dan jasa.
Contoh:
Lingkungan perekonomianyang erat berhubungan dengan pasar dimana diadakan penjualan dan pembelian barang dan jasa.
Contoh:
Ø Lingkungan seperti politik, pemerintah, hukum, dan
militer yang mengatur kegiatan perusahaan.
Ø Keadaan sosial meliputi berbagai golongan penduduk
dengan sikap kepercayaan, tingkah laku yang dicerminkan dalam lembaga social
yang ada.
§
Pengaruh faktor lingkungan terhadap
struktur perusahaan
1.
Tanah dan alam sekitarnya
2.
Ilmu pengetahuan dan seni
3.
Pemerintah dan hukum
4.
Uang,kredit, dan kapital
5.
Tenaga kerja dan SDM
6.
Sikap konsumen dan publik
7.
Segi kepercayaan dan agama
8.
Hubungan internasional
5. Pendekatan dalam melihat
Bisnis dan Lingkungan
Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau "Producer Oriented Aproach." Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu, dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai "seller’s market," yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan.
Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan "pembeli adalah raja."
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau "pendekatan yang berorientasi konsumen."
Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau "Producer Oriented Aproach." Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu, dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai "seller’s market," yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan.
Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan "pembeli adalah raja."
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau "pendekatan yang berorientasi konsumen."
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan bisnis yaitu :
1. Inflasi
2. Pengangguran
3. Tabungan
dan investasi
4. Pemerintah
5. Produktifitas
Referensi :
Sukanto Reksohadiprojo & T Hani Handoko,
Organisasi Perusahaan: Teori dan Perilaku, BPFE-Yogyakarta, 1983.
Komentar
Posting Komentar