Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil


Nama : Helena Christy
Kelas : 1EB09
NPM : 23212372


*Tugas 4
1.   Pengertian Kewiraswastaan (Wirausaha)
Istilah wirausaha identik dengan wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari wira yang berarti utama, gagah, luhur, berani atau teladan; swa berarti sendiri; sta berarti berdiri; dan swasta berarti berdiri di atas kaki sendiri. Jadi, wirausaha dapat diartikan sebagai suatu keberanian untuk memulai suatu usaha atas kekuatan diri sendiri. Kata kewirausahaan diartikan oleh banyakm pakar sebagai berikut.
a.      Vernon A. Musselman dan John H. Jackson
Wirausaha (wiraswasta) adalah menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
b.     Kamus Besar Bahasa Indonesia
Seorang wirausaha (wirausahawan) adalah orang yang pandai mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan produk baru, dan mengatur permodalan perusahaan.
c.      Encylopedia of Americana
Wirausahawan didefinisikan sebagai seseorang yang berani mengambil risiko dengan menyatukan berbagai fungsi produksi, termasuk modal, bahan baku, tenaga kerja, dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar yang dihasilkannya.
d.     Richard Cantillon
Istilah kewirausahaan atau entrepreneurship diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (Psiokrat dan ekonomi politik klasik irlandia) pada tahun 1755 dalam Essai sur la nature du commerce. Menurutnya entrepreneur adalah “agent who of  buys means of production at certain prices in order to combine them”. Enterpreneur merupakan sebutan bagi pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dan menjualnya dengan harga tidak pasti.
e.     Joseph A. Schumpeter
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
f.       Geoffrey G. Meredith
Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha (bisnis), mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
g.      Thomas W. Zimmerer
Kewirausahaan adalah hasil dari disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas dan inovatif dalam memenuhi pemenuhan kebutuhan dan peluang di pasar.
Unsur - Unsur Penting Wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
a)     Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
b)    Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
c)      Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
·         Peranan wiraswastawan
Ø Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
Ø  Mencari keuntungan bisnis
Ø  Membawa perusahaan ke arah kemampuan
Ø Memperkenalkan hasil produksi baru
Ø Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
Ø  Membuka pasar
Ø Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi 
Ø Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
2.   Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
3.   Perkembangan franchising di Indonesia
sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.
v Jenis-jenis usaha waralaba
Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
·        Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
·        Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
4.   Ciri-ciri perusahaan kecil
§  Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
§     Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
§    Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
§   Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan).
v Keuntungan Perusahaan Kecil
§  Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
v Kelemahan Perusahaan Kecil
§  Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
§  Mengembangkan Perusahaan Kecil
§  Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
v Kegagalan Perusahaan Kecil
§  Banyak factor yang menyebabakan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dana lain-lain.
§  Tindakan perbaikannya adalah ;
o   Mengurangi biaya operasi
o   Berusaha untuk meningkatkan penjualan
o    Peninjauan kembali kerugian-kerugian
o   Memeriksa ulang posisi persediaan

5.   Perbedaan Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Kewiraswastaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan meggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Bisnis kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang dimiliki dan di kuasai baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah maupun usaha besar
ü banyak guru, dosen ataupun pengusaha , berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda , padahal sama sekali tidak ada perbedaan nya, kenapa??
ü Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
o   mereka sama-sama berbisnis
o    pengukuran potensi bisnis sama
o   kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
o   unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
o   jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
o   ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak



Referensi
Wijandi, Soesarsono. 2004. Pengantar Kewiraswastaan. Bandung: Sinar Baru Algesindo,
Drucker, Peter F. 1996. Inovasi dan Kewiraswastaan: Praktik dan Dasar-Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL ILMIAH

goodbye